Header Ads

Nurmilad Boarding Schol (NBS), Lempong, Kabupaten Wajo, Sul-sel adalah lembaga pendidikan keagamaan, di dalamnya dikembangkan pendidikan formal yaitu SMP dan SMA Nurmilad Boarding School yang dirancang menjadi percontohan Nasional pendidikan umum dan agama (berbasis pesantren). Salah satu konsep pendidikan NBS adalah "Membentuk insan intelektual yang qur'ani".

Breaking News

Kunjungan Forum Kerukunan Umat Beragama Sulsel di NBS

Lempong, 2 Februari 2023. Kunjungan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel di NBS Telaga Biru pada tanggal 2 Ferbruari 2023, turut hadir Kakanwil Kemenag Sulsel bersama pengurus lintas agama disambut langsung Bupati Wajo Amran Mahmud didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Wajo, Sitti Maryam, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wajo, Muhammad Yunus, Ketua FKUB Wajo, Muhammad Arif serta Ketua Yayasan Budaya Wajo, Sudirman Sabang serta Manajemen Nurmilad Boarding School (NBS) dan Manajemen NBS Syariah Telaga Biru.

Rombongan langsung mengunjungi area Replika Merlion Singapura, kemudian lanjut ke Replika Monas, melewati Replika Menara Eiffel Prancis dan Replika Piramida Mesir, dilanjutkan ke Replika Ka'bah. Para rombongan melakukan foto bersama disetiap replika dunia sambil jalan dan berdiskusi.

Bupati Wajo yang ke sekian kalinya berkunjung di Telaga Biru Lempong sehingga sangat menguasai kawasan wisata ini bahkan sudah beberapa kali beliau menginap di Bola Pucu' NBS Telaga Biru. Bupati Wajo yang langsung menjadi guide para tamu, beliau menjelaskan sejarah Telaga Biru, progres serta rencana ke depannya.

Dalam sambutannya Bupati Wajo memperkenalkan Nurmilad Boarding School (NBS), beliau menjelaskan bahwa Pendiri NBS Syariah Telaga Biru Lempong yaitu Prof. Dr. Wahyuddin Latunreng yang telah mendirikan pondok Pesantren namanya Nurmilad Boarding School dan membuat tempat ini (NBS Syariah telaga Biru) untuk membackup Nurmilad Boarding School. NBS telah melahirkan melahirkan anak- anak seperti sudah beberapa UNHAS bahkan di Universitas Indonesia, alhamdulillah kualitas anak yang mondok di sini luar biasa.

Selanjutnya Ketua Yayasan Budaya Wajo, Sudirman Sabang diberikan kesempatan menjelaskan "Nanre Sokkoreng dan Nare Pucu' bahwa kedua kuliner ini sudah terdaftar di Haki, beliu menjeskan sejarah dan cara menyejikannya.












Tidak ada komentar