Header Ads

Nurmilad Boarding Schol (NBS), Lempong, Kabupaten Wajo, Sul-sel adalah lembaga pendidikan keagamaan, di dalamnya dikembangkan pendidikan formal yaitu SMP dan SMA Nurmilad Boarding School yang dirancang menjadi percontohan Nasional pendidikan umum dan agama (berbasis pesantren). Salah satu konsep pendidikan NBS adalah "Membentuk insan intelektual yang qur'ani".

Breaking News

Refleksi Ramadhan 1442 H: Al-QUR’AN BUKTI CINTA KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA

 Refleksi Ramadhan 1442 H

 Al-QUR’AN BUKTI CINTA KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA
Oleh : H. M. Mansyur
(Direktur Kerjasama dan Pengembangan Nurmilad Boarding School)

Ramadlan telah berlalu dengan berbagai amalan ibadah, sudahkah kita punya tekad untuk terus melanjutkan berbagai amalan ibadah tersebut pada sebelas bulan kedepan?”

Pada generasi sahabat (salafush shalih), dimana hati mereka merasa sedih seiring berlalunya Ramadlan. Mereka merasa sedih karena khawatir bahwa amalan yang telah mereka kerjakan di bulan Ramadlan tidak diterima oleh Allah ta’ala. Sebagian ulama salaf mengatakan,

كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَبْلُغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ

”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan. Kemudian mereka pun berdo’a selama 6 bulan agar amalan yang telah mereka kerjakan diterima oleh-Nya.” (Lathaaiful Ma’arif hal. 232).

’Ali bin Abi Thalib KW mengatakan,Ramadhan sebagai bulan Ibadah, banyak hal yang bisa kita sama-sama wujudkan, di antaranya adalah Puasa, Qiyamul lail, Dzikrullah, Membaca, mengkaji Al-Qur’an, dalam kesempatan ini saya hanya akan membahas “Al-Qur’an”


Umur

1. Hari demi hari, pekan demi pekan, bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun umur kita bertambaha, tetapi hakekatnya usia kita berkurang artinya makin dekat dengan kematian. Nabi SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari sahabat Abu Hurairah RA:

أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70, dan sedikit dari mereka yang melebihi 

itu.” (Dihasankan sanadnya oleh Ibnu Hajar t dalam Fathul Bari, 11/240)

2. Nabi SAW bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ، وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Abu Bakrah z, lihat Shahih Al-Jami’ no. 3297)

Orang yang baik, menggabungkan antara semangat beramal dengan perasaan takut akan adzab Allah SWT.

Berbeda dengan orang yang jelek yaitu menggabungkan antara jeleknya perbuatan dan sikap merasa aman dari adzab Allah SWT

3. Umur merupakan nikmat yang seseorang akan ditanya tentangnya. Nabi SAW bersabda:

لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ،

 وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ

“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).” (HR. At-Tirmidzi dari jalan Ibnu Mas’ud z. Lihat Ash-Shahihah, no. 946)


Merefleksikan Al-Qur’an sebelas Bulan ke depan : Bukti Cinta Allah dan Rasul-Nya

1. Jadikan Al-Qur’an investasi ) yang tidak terputus

Dari ’Aisyah RA, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

 حَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّا ا 

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. [5]

Allah SWT berfirman,, Setelah bersumpah dengan tiga tempat tersebut,  

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا

الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (QS. At Tiin [95]: 4-6) 

2. Sabda Nabi SAW,

إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

”Apabila seorang hamba sakit atau dalam perjalanan, maka dituliskan baginya pahala seperti apa yang ia lakukan ketika ia sehat dan tidak melakukan perjalanan” [HR. Bukhari].

Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan untuk memanfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara, salah satunya adalah :  

    شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، 

“Manfaatkan masa mudamu sebelum masa tuamu (pikun)” (HR. Al-Hakim) 

Do’a agar semangat dalam men”dawam”kan ibadah dalam bulan Ramadhan 1442 H, apa yang dicontohkan dan selalu Nabi SAW ucapkan : 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, pengecut dan kepikunan” (HR. Al-Bukhari no. 6367)

3. Amalan tidak akan berakhir sebelum ajal datang menjemput.

 Allah ta’ala berfirman, (Al-Hijr : 99)

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ (٩٩ 

”Dan sembahlah Rabb-mu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” 

4. Al-Qur’an bukti Cinta seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya

عَنْ عَبْدِ اللهِ بن مسعود رضى الله عنه ، أنه قَالَ: ” مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَعْلَمَ أَنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ فَلْيَنْظُرْ، فَإِنْ كَانَ يُحِبُّ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ “.

“Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Siapa yang ingin mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah jika dia mencintai Al Quran maka sesungguhnya dia mencintai Allah dan rasul-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab Al Iman, karya Al Baihaqi).

5. Al-Qur’an akan membantu masuk syurga dan pemberi syafa’at

Barang siapa yang menjadikan Al-Qur’an sebagai imamnya atau mengamalkannya dalam kehidupan, maka Al-Qur’an tersebut akan membelanya dan membantunya memasuki surga. Sedangkan orang yang membelakangi Al-Qur’an, yakni orang yang mengabaikan, menyepelekan dan menolak Al-Qur’an, maka Al-Qur’an sendirilah yang akan mendorong mereka ke neraka di akherat kelak. Dan Al-Qur’an mendatangkan syafaat

  عن أَبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ رضى الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ 

Abu Umamah Al Bahily RA berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim).

6. Membaca Al-Qur’an sebagai salah satu ibadah paling agung.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضى الله عنهما : ضَمِنَ اللَّهُ لِمَنَ اتَّبَعَ الْقُرْآنَ أَنْ لاَ يَضِلَّ فِي الدُّنْيَا ، وَلاَ يَشْقَى فِي الآخِرَةِ ، ثُمَّ تَلاَ {فَمَنَ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى}.

“Abdullah bin Abbas ra berkata: “Allah telah menjamin bagi siapa yang mengikuti Al Quran, tidak akan sesat di dunia dan tidak akan merugi di akhirat”, kemudian beliau membaca ayat:

{فَمَنَ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى}

“Lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”. (QS. Thaha: 123) (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Mushannaf Ibnu Abi Syaibah).

7. Manusia yang baik yaitu belajar dan mengajarkan Al-Qur’an dan akan mengangkat derajat suatu kaum  

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Artinya: “Sebaik-baik diantara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mau mengajarkannya” (HR. Al-Bukhari).

Barang siapa yang hidupnya mengingkari al-Qur’an atau tidak menjadikannya sebagai pedoman hidup, maka mereka akan termasuk orang yang kafir, zalim dan fasiq. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهذَ الْقُرْآنِ اَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ اَخَرِيْنَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Al-Qur’an dan dengan Al-Qur’an pula Allah menghinakan suatu kaum” (HR. Muslim & Ibnu Majah).

8. Bertambah kuantitas bacaan, bertambah pula pahala.

فِي لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ عنْ تَمِيمٍ الدَّارِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ

   لَيْلَةٍ 

“Tamim Ad Dary RA berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam.” (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468)

8. Satu huruf bacaan Al-Qur’an satu kebaikan, setiap kebaikan menjadi 10 lipat

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ, وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ اَمْثَالِهَا 

Artinya: “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur’an) maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh kali lipat yang serupa” (HR. At-Tirmidzi, hadits hasan shahih).

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah, maka hendaklah ia memuliakan ahli (atau keluarga) Allah”. Rasulullah SAW ditanya, “Apakah Allah itu mempunyai ahli?”. Beliau menjawab, “Ya, punya”. Beliau ditanya lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab, “Ahli Allah di dunia adalah orang yang rajin membaca Al-Qur’an; dan ketahuilah barang siapa yang memuliakan mereka, maka sungguh dia dimuliakan oleh Allah dan diberi surga; dan barang siapa yang menghinakan mereka maka dia akan dihinakan oleh Allah dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka”

10. Membaca Al Quran dengan lancar bersama Malaikat, yang terbata-bata dua pahala. 

عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ ».

Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).

11. Bacaan Al Quran di dalam shalat lebih mulia.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ

 ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ قُلْنَا نَعَمْ. قَالَ « فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ

“Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Maukah salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3 onta yang hamil, gemuk serta besar?” Kami (para shahabat) menjawab: “Iya”, Rasulullah SAW bersabda: “Salah seorang dari kalian membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapatkan tiga onta yang hamil, gemuk dan besar.” (HR. Muslim).

Penutup : Para Penghafal Al-Qur’an

حَامِلُ الْقُرْآنِ حَامِلُ رَايَةِ اْلاِسْلاَمِ فَمَنْ اَكْرَمَهُ اَكْرَمَهُ اللهُ وَمَنْ اَهَانَهُ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ

Artinya: “Orang yang hafal Al-Qur’an adalah pembawa bendera Islam. Barang siapa yang menghormati mereka maka Allah akan memuliakannya, dan barang siapa menghinakan mereka maka Allah akan melaknatinya” (HR. Ad-Dailami).

Rasulullah SAW menyampaikan kepada Abu Hurairah ra., “Wahai Abu Hurairah tidak ada disisi Allah yang dapat menandingi kemuliaan orang yang hafal Al-Qur’an, dan sesungguhnya orang yang hafal Al-Qur’an lebih mulia dari siapapun selain dari para Nabi”

Demikian, semoga bermanfaat, aamiien

Tidak ada komentar