Pengaruh Buruk Candoleng-doleng Menasional
Siswa Wajo-Pangkep, Wakili Sulsel pada LPIR Tingkat Nasional
MAKASSAR, UPEKS--Pengaruh buruk tarian candoleng-doleng tampaknya dibahas secara nasional.
Tiga siswa SMP Nur Milad Boarding School Lempong, Kabupaten Wajo, Tenri Jaya, Muh Sapri Jaya, dan Nini Karlina, dalam penelitiannya behasil menemukan bahwa candoleng-doleng telah merusak moral para remaja di Desa Lempong.
Karya ilmiah mereka juga terpilih menjadi salah satu naskah yang mewakili Sulsel dalam Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) tingkat nasional, di Yogyakarta. Dalam karyanya, mereka mengusung tema, "pengaruh buruk pertunjukan candoleng-doleng terhadap perilaku remaja di Desa Lempong, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo".
Selain ketiga siswa berprestasi tersebut, tim lainnya yang akan mewakili Sulsel pada ajang nasional itu, yakni siswa SMPN 1 Pangkajene, Ridha Aulia dan Andam Dewi Suci. Mereka mengajukan karya ilmiah berjudul "peran aktif siswa SMPN 1 Pangkajene, Pangkep, dalam upaya melestarikan rhizophora SP, di Pesisir Tekolabua."
LPIR tingkat nasional ini dilaksanakan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional RI. Rencananya akan digelar 27 September hingga 2 Oktober, di Kota Yogyakarta.
Kedua tim akan akan mempresentasikan karya mereka pada seleksi tingkat akhir di Yogyakarta. Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang berharap semoga perwakilan Sulsel kembali bisa mengukir prestasi di ajang nasional.
"Siswa kita harus menunjukkan keberanian dalam lomba. Jangan takut bersaing menghadapi perwakilan dari provinsi lain," harap Agus, didampingi Kepala Balitbangda Sulsel, Idrus Hafied serta Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, Asri Agung Pananrang.
Agus yang tertarik mengenai ulasan candoleng-doleng kemudian mendaulat Sapri Jaya memberi penjelasan mengenai karya ilmiah. Menurut Sapri, karya ilmiah itu
digarap selama sekitar enam bulan. Siswa kelas dua SMP ini mengaku dampak maraknya cadoleng-doleng memberi efek yang cukup besar dan merusak moral masyarakat utamanya anak-anak dan generasi muda.
Tiga siswa SMP Nur Milad Boarding School Lempong, Kabupaten Wajo, Tenri Jaya, Muh Sapri Jaya, dan Nini Karlina, dalam penelitiannya behasil menemukan bahwa candoleng-doleng telah merusak moral para remaja di Desa Lempong.
Karya ilmiah mereka juga terpilih menjadi salah satu naskah yang mewakili Sulsel dalam Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) tingkat nasional, di Yogyakarta. Dalam karyanya, mereka mengusung tema, "pengaruh buruk pertunjukan candoleng-doleng terhadap perilaku remaja di Desa Lempong, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo".
Selain ketiga siswa berprestasi tersebut, tim lainnya yang akan mewakili Sulsel pada ajang nasional itu, yakni siswa SMPN 1 Pangkajene, Ridha Aulia dan Andam Dewi Suci. Mereka mengajukan karya ilmiah berjudul "peran aktif siswa SMPN 1 Pangkajene, Pangkep, dalam upaya melestarikan rhizophora SP, di Pesisir Tekolabua."
LPIR tingkat nasional ini dilaksanakan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional RI. Rencananya akan digelar 27 September hingga 2 Oktober, di Kota Yogyakarta.
Kedua tim akan akan mempresentasikan karya mereka pada seleksi tingkat akhir di Yogyakarta. Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang berharap semoga perwakilan Sulsel kembali bisa mengukir prestasi di ajang nasional.
"Siswa kita harus menunjukkan keberanian dalam lomba. Jangan takut bersaing menghadapi perwakilan dari provinsi lain," harap Agus, didampingi Kepala Balitbangda Sulsel, Idrus Hafied serta Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, Asri Agung Pananrang.
Agus yang tertarik mengenai ulasan candoleng-doleng kemudian mendaulat Sapri Jaya memberi penjelasan mengenai karya ilmiah. Menurut Sapri, karya ilmiah itu
digarap selama sekitar enam bulan. Siswa kelas dua SMP ini mengaku dampak maraknya cadoleng-doleng memberi efek yang cukup besar dan merusak moral masyarakat utamanya anak-anak dan generasi muda.
(Sumber: Ujung Pandang Expres)
Tidak ada komentar
Posting Komentar